Mantan PM Mahathir Maju Lagi di Pemilu Malaysia untuk Perebutkan Kursi Parlemen

12 Oktober 2022, 15:55 WIB
Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad akan maju lagi di Pemilu Malaysia sebagai calon anggota parlemen, bukan calon PM. /Instagram @chedetofficial/

KEPRI POST - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad akan maju lagi dalam pemilihan umum (Pemilu) Malaysia untuk memperebutkan kursi parlemen di daerah pemilihan Langkawi.

Dalam konferensi pers, Parti Pejuang Tanah Air (Pejuang) miliknya akan memperebutkan setidaknya 120 kursi pada Pemilu Malaysia, termasuk di Sabah. Pejuang akan mengajukan Mahathir Mohamad yang kini berusia 97 tahun sebagai calon anggota parlemen, bukan sebagai calon perdana menteri.

"Kami tidak memutuskan siapa yang akan menjadi Perdana Menteri Malaysia, karena kandidat untuk itu hanya relevan jika kami menang. Jika kami kalah, itu tidak relevan," kata Mahathir Mohamad, Selasa 11 Oktober 2022.

Mahathir juga siap bekerja sama dengan partai lain untuk mencegah UMNO kembali menang dan berkuasa.

Baca Juga: Parlemen Malaysia Dibubarkan, Pemilihan Diharapkan Berlangsung November 2022

"Kami juga memutuskan kemungkinan bekerja sama dengan pihak lain, pihak-pihak yang berada pada gelombang yang sama dengan kami. Kami bersedia bekerja sama jika mereka ingin menyelamatkan negara ini dari UMNO (United Malays National Organisation),” katanya.

Mahathir menjabat sebagai perdana menteri selama 22 tahun hingga 2003. Ia kembali sebagai perdana menteri setelah memimpin Pakatan Harapan (PH) dan meraih kemenangan bersejarah pada 2018, mengalahkan UMNO yang pernah ia pimpin.

Pemerintahan PH runtuh pada tahun 2020 karena pertikaian. Saat itu Mahathir mengatakan bahwa dia tidak akan mengikuti pemilihan umum berikutnya jika diadakan sesuai jadwal. Ia justru akan mendorong dan berbagi pengalaman dengan anggota partainya, Pejuang.

Namun dalam pemilu kali ini, Mahathir kembali turun karena khawatir UMNO akan kampanye menggunakan uang dan suap untuk menang. Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menerima suap, karena berasal dari 'orang jahat'.

Baca Juga: Lowongan Kerja SMK di PT Bintan Resort Cakrawala untuk Admin

Menurutnya, UMNO tidak akan peduli dengan persoalan yang dihadapi rakyat dan hanya fokus memenangkan pemilu.

"Calon kami untuk pemilihan akan bersih dan tidak terlibat dalam skandal atau perbuatan buruk, kejahatan seperti mencuri uang. Secara moral mereka juga sangat benar dan berpegang teguh pada aturan hukum dan menghormati sistem demokrasi di negara ini,” tambahnya.

Mahathir juga mengatakan bahwa jika BN memenangkan GE15, langkah pertamanya adalah meminta pengampunan kerajaan untuk mantan perdana menteri Najib Razak dan membatalkan semua tuntutan pengadilan terhadap presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi.

"Jika mereka menang dan membentuk pemerintahan, tujuan pertama mereka bukanlah kesejahteraan (rakyat) atau banjir … semua itu kecil. Najib harus dibebaskan dan diampuni, dakwaan Zahid Hamidi akan dicabut," katanya.

Baca Juga: PT Indo Gemilang Coconut Lestari Bintan Buka Lowongan Kerja SMK untuk Operator

Najib menjalani hukuman penjara 12 tahun setelah Pengadilan menguatkan keyakinannya pada 23 Agustus untuk kasus korupsi terkait 1MDB. Sementara Ahmad Zahid sekarang menghadapi kasus terpisah yang melibatkan 47 dakwaan pidana pelanggaran kepercayaan, korupsi, dan pencucian uang.

Mahathir juga menjelaskan bahwa karena gerakan Melayu Gerakan Tanah Air belum terdaftar, semua kandidat akan mencalonkan diri di bawah panji Pejuang.

Gerakan Tanah Air diluncurkan pada Agustus lalu. Ini terdiri dari empat partai politik termasuk Partai Aliansi Muslim India Nasional (Iman), Parti Bumiputera Perkasa Malaysia (Putra), Parti Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia (Berjasa), dan Pejuang. Ini juga termasuk LSM, akademisi dan individu.

Sebelumnya, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengumumkan pembubaran parlemen Malaysia dalam pidato yang disiarkan televisi, setelah menerima persetujuan dari raja.

“Dengan pengumuman ini, amanah dikembalikan kepada rakyat,” katanya.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler