Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebutkan bahwa Presiden Vladimir Putin sangat berduka atas kematian para korban. Dia menggambarkan insiden itu sebagai tindakan teroris oleh seseorang yang tampaknya bagian dari organisasi atau kelompok neo-fasis.
Menurut Peskov, Putin telah memerintahkan untuk mengirimkan dokter, psikolog, dan ahli bedah saraf ke lokasi penembakan di Izhevsk.
Rusia telah mengalami beberapa penembakan di sekolah dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Lowongan Kerja 2022 Pendamping Lokal Desa di Aceh dan Sumut
Pada Mei 2021, seorang remaja bersenjata membunuh tujuh anak dan dua orang dewasa di kota Kazan. Pada September tahun lalu, seorang mahasiswa dengan senapan berburu menembak mati sedikitnya enam orang di sebuah universitas di Kota Ural, Perm.
Sebelumnya pada April 2022, seorang pria bersenjata membunuh dua anak dan seorang guru di sebuah taman kanak-kanak di wilayah Ulyanovsk tengah sebelum melakukan bunuh diri.
Pada tahun 2018, seorang siswa berusia 18 tahun membunuh 20 orang, sebagian besar sesama siswa, dalam penembakan massal di sebuah perguruan tinggi di Krimea yang diduduki Rusia, yang direbut Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.***