Tidak Hanya Longsor dan Banjir, Gelombang Tinggi Juga Ancam Wilayah Perairan Natuna

7 Maret 2023, 09:00 WIB
Tidak hanya longsor dan banjir, gelombang tinggi juga menjadi ancaman di wilayah Kabupaten Natuna, Kepri. /tangkap layar/natuna/

KEPRI POST - Selain bencana longsor dan banjir, gelombang tinggi juga menjadi ancaman di wilayah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Longsor di Natuna telah menyebabkan ribuan orang mengungsi, 10 orang meninggal dunia, serta puluhan warga lainnya hilang dan belum ditemukan hingga sekarang.

Ancaman gelombang tinggi di wilayah Natuna itu diterbitkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Selasa, 7 Maret 2023 dan berlaku hingga Rabu, 8 Maret 2023, besok. BMKG memperingatkan potensi ketinggian gelombang di wilayah perairan Natuna yang mencapai 4 meter.

"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut ke arah Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 sampai 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara dan Laut Arafuru," peringatan dini BMKG.

Tiga Area Gelombang Tinggi

Baca Juga: Longsor di Natuna, Ribuan Orang Mengungsi, Puluhan Warga Hilang dan Belum Ditemukan

Berikut tiga area perairan yang berpotensi terjadi gelombang tinggi dengan ketinggian gelombang mencapai 2,50 hingga 4 meter.

1. Laut Natuna Utara.

2. Perairan utara Kepulauan Anambas dan Kepulauan Natuna.

3. Laut Arafuru bagian tengah dan timur.

Terhadap potensi terjadinya gelombang tinggi tersebut, BMKG memperingatkan perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, hingga kapal ukuran besar untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," peringatan BMKG.

Ribuan warga mengungsi

Baca Juga: 10 Tewas, 50 Orang Hilang Tertimbun Longsor di Serasan Natuna

Sementara itu, data sementara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Natuna per Selasa, 7 Maret 2023 pukul 04.00 WIB mengungkap adanya 1.216 orang yang mengungsi akibat bencana longsor.

Ribuan orang tersebut mengungsi di empat lokasi posko pengungsian yang didirikan untuk membantu penanganan korban longsor di Natuna.

"Data sementara pengungsi berjumlah 1.216 orang, rinciannya 219 orang mengungsi di PLBN Serasan, 215 di Puskesmas, 500 orang di Mesjid Pelimpak dan Al Furqan, serta 282 orang di SMAN 1 Serasan," sebut Diskominfo Natuna dalam keterangan tertulisnya.

Selain mendirikan posko untuk pengungsian, warga juga membangun posko bantuan di Pantai Piwang. Dari bantuan yang terkumpul, nantinya akan disalurkan langsung kepada masyarakat yang terdampak bencana longsor melalui posko tersebut.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler