Kendalikan Inflasi Kepri, Bulog Siapkan 1.700 Ton Beras di 4 Wilayah

- 11 Oktober 2022, 14:30 WIB
Ilustrasi Bulog Tanjungpinang menyiapkan 1.700 ton stok beras untuk mengendalikan inflasi di Provinsi Kepulauan Riau atau Kepri.
Ilustrasi Bulog Tanjungpinang menyiapkan 1.700 ton stok beras untuk mengendalikan inflasi di Provinsi Kepulauan Riau atau Kepri. /Pikiran Rakyat

KEPRI POST - Bulog Tanjungpinang menyiapkan 1.700 ton stok beras untuk mengendalikan inflasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kepala Bulog Subdivre Tanjungpinang, Riki Maskudri mengatakan, ribuan ton stok beras itu akan didistribusikan di empat wilayah di Kepri dalam rangka mengantisipasi kenaikan inflasi.

"Stok beras di gudang ada 1.700 ton yang akan kami sebar sebar di wilayah Kepri meliputi Tanjungpinang, Lingga, Sedanau, dan Ranai," katanya, mengutip berita Antara, Selasa 11 Oktober 2022.

Selain menyiapkan stok beras, Bulog juga menyiapkan stok daging kerbau beku sekitar 1.700 kilogram dan dalam proses persetujuan pengiriman sebanyak 7 ton.

Baca Juga: Lowongan Kerja SMK atau SMA di PT CCI Bintan untuk Operator

Sementara itu untuk stok minyak goreng masih ada sekitar 16 ribu liter dan sudah mulai dipasarkan di area Tanjungpinang.

Bulog juga mengupayakan untuk menjual beras medium sebagai alternatif bagi masyarakat.

"Kita juga ikut berpartisipasi dalam operasi pasar dan bazar murah serta melakukan pengawasan harga bersama dengan satgas pangan Tanjungpinang," katanya.

Wakil Wali Kota Tanjungpinang Endang Abdullah mengingatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memperhatikan komoditas pangan yang dapat memicu inflasi.

Baca Juga: Lowongan Kerja D3 dan S1 Semua Jurusan di Bintan Inti Industrial Estate

"Lakukan evaluasi dan pengawasan di tingkat pasar agar tak ada permainan harga dari para tengkulak, mudah-mudahan inflasi bisa kita tekan dan harga tetap stabil," harapnya.

Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus menerangkan, selama September 2022 terdapat sepuluh komoditas yang memiliki andil inflasi terbesar di Kepri (Tanjungpinang-Batam). Yakni bensin naik 24,42 persen, perguruan tinggi 5,52 persen, kangkung 26,90 persen, bayam 20,69 persen, sawi hijau 34,57 persen, angkutan laut 9,42 persen, rokok kretek filter 1,97 persen, daging ayam ras 1,49 persen, susu bubuk balita 2,40 persen, dan sabun detergen 2,77 persen.

"Kelompok pengeluaran terbesar penyumbang inflasi adalah sektor transportasi, karena dampak kenaikan harga BBM yang langsung memicu kenaikan jasa transportasi," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah