"Kami sedang dan akan melakukan trading aset atau money laundry, baik itu aset property, usaha, maupun kendaraan," ujarnya.
Lanjut Nasriadi, Ditreskrimsus Polda Kepri masih melakukan trading aset, agar kejahatan internasional ini bisa diungkap.
"Masih kita dalami ya, nanti kita tahu siapa pelaku WNI dibelakangnya," ungkap Nasriadi.***