"Yang terpenting itu pendekatan lebih awal kepada masyarakat, jangan hanya 3 bulan mau pileg baru melakukan pendekatan kepada masyarakat," ungkap Bonggas.
Bonggas menjelaskan, jika suatu caleg tidak ada pergerakan setahun atau 2 tahun jelang Pileg dan Pilkada 2024, maka politik uang dipastikan terjadi.
"Masyarakat tentunya tidak kenal dengan caleg yang maju, tentu saja nantinya ada politik uang," katanya.
Jika sosialisasi ke masyarakat diterapkan jauh-jauh hari sebelum pemilihan, Bonggas menegaskan, politik akan lebih sehat karena akan lebih banyak adu gagasan daripada cara money politics.
Baca Juga: Pembangunan Gedung KPU dan Bawaslu Kepri Telan Anggaran Rp 9,1 Miliar, Ini Kata Kadis PUPR
Namun bila sebaliknya didominasi cara-cara instans dengan menggunakan money politics, maka makin mengentalkan persepsi di masyarakat, bahwa pileg atau politik adalah ajang bagi-bagi uang.
"Sebab, di politik itu hal paling mahal untuk didapat para calon adalah trust atau kepercayaan masyarakat terhadap para calon," ujar Bonggas.