Jelang Pileg dan Pilkada 2024, KPU Kepri dan Konsultan Politik Gelar Diskusi Publik

- 15 September 2023, 08:36 WIB
Jelang Pileg dan Pilkada 2024, KPU Kepri dan Konsultan Politik Gelar Diskusi Publik
Jelang Pileg dan Pilkada 2024, KPU Kepri dan Konsultan Politik Gelar Diskusi Publik /

KEPRI POST - Jelang Pileg dan Pilkada serentak 2024, Politician Academy dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kepri menggelar diskusi publik yang bertema Trend dan Tantangan Pileg dan Pilkada Serentak 2024, yang digelar di Hotel Da Viena, Batam, Kamis 14 September 2023 siang.

Diskusi publik terkait trend dan tantangan Pileg dan Pilkada 2024 diikuti sejumlah calon caleg, caleg petahana, dan caleg muda.

Politican Academi dari Jakarta, Bonggas Chandra mengatakan bahwa diskusi publik ini bertujuan agar para caleg tahu strategi, serta trik untuk lolos.

Baca Juga: Kadis Langgar Netralitas Karena Kampanyekan Bupati untuk Pileg 2024, Terancam Dicopot Jabatan

"Ya seperti caleg petahana, kita harus tahu di TPS mana suaranya banyak, dan kita harus menghindari untuk menggelar sosialisasi dan pendekatan lainnya," ujar Bonggas.

Lanjut Bonggas, dari hasil survei, banyak caleg yang akan maju di 2024 selalu minder dengan caleg petahana, karena memiliki basis masa.

"Tapi, berdasarkan fakta bahwa caleg petahana di Kepri, peluang mereka duduk kembali kurang dari 50 persen," katanya.

Bonggas menuturkan, dengan fakta tersebut, caleg baru tidak perlu minder dengan caleg petahana.

Baca Juga: Bacaleg Asal DPRD Bintan Eliza Riani Masih Berstatus Pegawai, Ini Kata Ketua KPU Bintan

"Yang terpenting itu pendekatan lebih awal kepada masyarakat, jangan hanya 3 bulan mau pileg baru melakukan pendekatan kepada masyarakat," ungkap Bonggas.

Bonggas menjelaskan, jika suatu caleg tidak ada pergerakan setahun atau 2 tahun jelang Pileg dan Pilkada 2024, maka politik uang dipastikan terjadi.

"Masyarakat tentunya tidak kenal dengan caleg yang maju, tentu saja nantinya ada politik uang," katanya.

Jika sosialisasi ke masyarakat diterapkan jauh-jauh hari sebelum pemilihan, Bonggas menegaskan, politik akan lebih sehat karena akan lebih banyak adu gagasan daripada cara money politics.

Baca Juga: Pembangunan Gedung KPU dan Bawaslu Kepri Telan Anggaran Rp 9,1 Miliar, Ini Kata Kadis PUPR

Namun bila sebaliknya didominasi cara-cara instans dengan menggunakan money politics, maka makin mengentalkan persepsi di masyarakat, bahwa pileg atau politik adalah ajang bagi-bagi uang.

"Sebab, di politik itu hal paling mahal untuk didapat para calon adalah trust atau kepercayaan masyarakat terhadap para calon," ujar Bonggas.

Editor: Romi Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah