Network
KEPRI POST - Batam Aero Technic (BAT) menerima pelanggan untuk perawatan pesawat Airbus 330-300, dari maskapai asal Filipina yaitu Cebu Pacific.
Hal ini menandai langkah signifikan ke depan bagi BAT, dalam memperluas layanannya dan membuka pintunya bagi maskapai internasional yang mencari solusi MRO berkualitas tinggi dan efektif.
Presiden Direktur Lion Air Group, Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan, proses perawatan dan pemeriksaan pesawat bertujuan untuk memastikan bahwa pesawat berada dalam kondisi optimal dan memenuhi semua standar keselamatan dan operasional.
Baca Juga: Istri Gubernur Terpilih Lagi, Ini Profil 9 Caleg Golkar Lolos ke DPRD Kepri di Pemilu 2024
"Sebelum pesawat pesawat dikembalikan ke pihak penyewa, kami mengecek dan melakukan perawatan sebelum digunakan kembali," kata Daniel.
Daniel menjelaskan, perawatan yang dilakukan di BAT untuk pesawat Cebu Pacific Airbus 330-300 melibatkan serangkaian proses yang sangat detail dan komprehensif, diantaranya inspeksi menyeluruh terhadap semua komponen pesawat.
"Pengecekan mencakup struktur pesawat, termasuk fuselage (badan pesawat), sayap, ekor, dan komponen struktural lainnya," katanya.
Lanjut Daniel, inspeksi ini memastikan tidak ada kerusakan struktural, korosi, atau lainnya yang bisa mempengaruhi keamanan penerbangan.
"Pemeriksaan meliputi pengecekan komponen internal dan eksternal mesin, analisis performa mesin, serta penilaian terhadap kebutuhan perbaikan," ungkap Daniel.
Setelah semua inspeksi, perbaikan dan peningkatan selesai dilakukan, pesawat akan menjalani serangkaian pemeriksaan akhir untuk memastikan semua aspek sudah sesuai dengan standar.
"Batam Aero Technic Mendapatkan Sertifikat Resmi dari CAAP Batam Aero Technic (BAT), dan telah memperoleh sertifikat resmi dari Civil Aviation Authority of the Philippines (CAAP)," ujarnya.
Sertifikat yang didapat menunjukkan bahwa BAT telah memenuhi standar kualitas, dan keselamatan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan Filipina.
"Sertifikat resmi dari CAAP merupakan salah satu dari sertifikat yang telah diperoleh oleh BAT dari berbagai
otoritas penerbangan di dunia, dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Indonesia," kata Daniel.***
