Kenaikan Harga BBM Jadi Persoalan Baru Pariwisata Batam

- 2 Oktober 2022, 09:15 WIB
Kenaikan harga BBM pada awal September 2022 menambah persoalan baru bagi pemulihan pariwisata Batam pasca pandemi.
Kenaikan harga BBM pada awal September 2022 menambah persoalan baru bagi pemulihan pariwisata Batam pasca pandemi. /Tangkap layar/ranoh island/

KEPRI POST - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menjadi persoalan baru bagi pariwisata Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Batam, Yusfa Hendri menyebutkan bahwa masih banyak persoalan yang melingkupi dunia pariwisata di Kepri, termasuk Batam. Selain kenaikan harga BBM, juga meningkatnya harga kebutuhan pokok dan tingginya angka inflasi.

"Bagaimana orang akan berpergian ke tempat lain kalau harga tiket pesawat mahal. Bagaimana orang mau datang ke Batam kalau tiket ferry-nya, gojek, dan ongkos taksinya masih mahal," kata mantan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam ini, Kamis 29 September 2022.

Baca Juga: Sehari Tiga Kali Listrik Batam Padam, Tak Ada Pemberitahuan Sebelumnya

Meski demikian, lanjut Yusfa Hendri, Batam masih bersyukur karena berdasarkan riset Tokopedia, Batam termasuk dalam lima destinasi terbesar di Indonesia. Penilaian dalam riset ini berdasarkan hasil pembelian tiket pesawat di Tokopedia.

"Jadi Kota Medan, Surabaya, Jabodetabek, kemudian Batam dan Makasar yang pemesanan tiket pesawatnya sangat tinggi di Tokopedia," katanya.

Menurut Yusfa Hendri, Batam sekarang sudah berubah sebagai sebuah kota baru dengan perubahan infrastruktur yang sangat masif. Kalau di era pandemi banyak daerah, kota, dan negara yang hanya fokus mengatasi Covid-19, maka Batam fokus pada dua hal, mengatasi Covid-19 dan melakukan pemulihan ekonomi.

Ia menjelaskan bahwa Batam telah menunjukkan komitmen dan konsekuensi yang kuat terhadap dunia pariwisata. Aksesibilitas, atraksi, dan amenitas sudah dilakukan semuanya dan diperbaharui.

Baca Juga: Beli Nasi Padang Cukup dari Mobil Kini Hadir di Batam, RM Garuda Punya 3 Cabang di Singapura

"Pemulihan ekonomi dilakukan melalui membangun infrastruktur dan hasilnya bisa kita lihat sekarang, ketika pandemi Covid-19 mulai menghilang, kita tinggal running saja. Wisatawan yang masuk ke Batam terpukau melihat Batam sekarang sudah berubah menjadi sebuah Kota Baru," katanya.

Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan, Batam memiliki 163 pramuwisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) DPC Kota Batam Batam.

Selain itu juga ada 36 asosiasi yang tergabung dalam Pentahelix, selain akademisi, komunitas, pemerintah, dan media yang terus berkoordinasi bagi perkembangan pariwisata Batam.

Baca Juga: PT Schneider Indonesia Buka 2 Lowongan Kerja 2022 Terbaru

Kepala Disbudpar Batam Ardiwinata mengatakan bahwa seluruh pelaku pariwisata tersebut terus berjibaku untuk menaikkan kembali jumlah wisatawan, terutama dari mancanegara.

Setiap bulannya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Batam terus meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga Juli 2022, jumlah kunjungan wisman ke Batam sudah mencapai 123.284 kunjungan.

Angka tersebut masih rendah dibanding sebelum pandemi Covid-19 atau pada 2019 lalu dengan angka kunjungan wisman ke Batam hampir 2 juta orang atau rata=rata 150 ribu kunjungan per bulan.

"Jadi ini menjadi tugas berat kita bersama-sama, karena hampir 24 persen penghasilan asli daerah Batam berasal dari sektor pariwisata," kata Ardiwinata.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah