Dampak Kenaikan BBM di Kepri, Harga Cabai dan Sayuran Ikut Naik

8 September 2022, 16:25 WIB
Masyarakat mulai merasakan dampak kenaikan BBM di Kepri, terutama terhadap harga kebutuhan pokok yang ikut naik. /

KEPRI POST - Masyarakat mulai merasakan dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), terutama terhadap harga kebutuhan pokok.

Sejumlah harga kebutuhan pokok di Kepri ikut-ikutan naik akibat dampak dari kenaikan harga BBM. Di antara kenaikan harga kebutuhan pokok itu terjadi pada cabai hingga sayur-sayuran.

Pantauan KepriPost.com di Pasar Barek Motor, Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri, dampak kenaikan BBM menyebabkan naiknya harga cabai merah dari sebelumnya Rp70 ribu menjadi Rp92 ribu per kilogram.

Baca Juga: Awas, Batam Macet! Hari Ini Serikat Pekerja Demo Tolak Kenaikan BBM

Begitu juga harga cabai rawit, mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp54 ribu menjadi Rp58 ribu per kilogram. Kemudian cabai hijau dari sebelumnya Rp46 ribu, kini naik menjadi Rp58 ribu per kilogram.

Tidak hanya cabai, harga sayur-sayuran juga naik. Bayam, misalnya, dari sebelumnya Rp8 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp12 ribu per kilogram. Kemudian sawi, naik menjadi Rp12 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram.

Menurut seorang pedagang di Pasar Barek Motor, Siti, kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok itu terjadi dalam beberapa hari terakhir, pasca-naiknya harga BBM.

Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM di Batam, Tiket Kapal Pompong Belakangpadang Naik

"Sudah sekitar dua atau tiga hari ini naiknya, karena BBM naik iya, musim hujan iya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah memutuskan kenaikan harga BBM, termasuk BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar.

Melalui keputusan tersebut, harga BBM jenis Pertalite naik dari sebelumnya Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter dan Solar naik dari sebelumnya Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Baca Juga: Dampak Kenaikan BBM di Kepri, Tarif Angkot di Tanjungpinang Naik

Menyikapi kenaikan harga BBM tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan mengkhawatirkan harga kebutuhan pokok bakal ikut-ikutan naik.

Hal ini mengingat sebagian besar kebutuhan pokok di daerah itu, masih tergantung dengan pasokan dari daerah lain. Meningkatnya biaya transportasi akibat dampak kenaikan BBM, diperkirakan bakal berimbas ke harga kebutuhan pokok di masyarakat.

Mengantisipasi kenaikan harga kebutuhan pokok di masyarakat, Pemkab Bintan sudah menyiapkan beberapa langkah strategis. Di antaranya dengan mengendalikan laju inflasi terhadap beberapa harga kebutuhan pokok akibat dampak dari kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Gara-Gara Harga BBM Naik, Tarif Kapal Transportasi Laut di Kepri Naik Hingga 20 Persen

Untuk mengendalikan laju inflasi tersebut, Pemkab Bintan mengalokasikan anggaran mencapai Rp2,3 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).

"Anggaran tersebut untuk mendukung program bantalan sosial, sekaligus pengendalian inflasi berupa program-program subsidi," ujar Plt Bupati Bintan, Roby Kurniawan dalam rapat bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Selasa 6 September 2022.

Selain itu, jelas Roby, pihaknya juga akan melakukan langkah-langkah strategis untuk mengawasi keterjangkauan harga di masyarakat. Kemudian melakukan komunikasi efektif, memantau ketersediaan pasokan, dan memastikan kelancaran distribusi kebutuhan bahan pokok ke daerah itu.

"Dinas terkait harus lebih intensif turun ke lapangan untuk mengecek harga pasar, bahkan hingga ke jalur distribusinya agar tidak terjadi lonjakan angka inflasi yang terlalu tinggi," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler