Pada September, ia menyebut kursi itu harus memiliki “keuntungan tambahan” bagi Parti Keadilan Rakyat (PKR) dan PH.
"Sejujurnya saya belum menentukan pilihan kursi, tapi saya pasti akan mempertimbangkan kursi yang diduduki oleh 'pengkhianat 'PKR dan PH'," katanya.
Sekjen PH Saifuddin Nasution Ismail menegaskan bahwa Anwar Ibrahim akan menjadi calon perdana menteri koalisi untuk pemilu mendatang.
"Memasuki Pemilihan Umum ke-15, Pakatan Harapan ingin menawarkan kepada Malaysia satu nama sebagai calon perdana menteri - Anwar Ibrahim," katanya.
Baca Juga: PT Etowa Batam Buka Lowongan Kerja untuk Wanita, Ini Syarat dan Linknya
PH ingin mengulangi kemenangannya dari jajak pendapat terakhir pada 2018 ketika mengakhiri 60 tahun pemerintahan Barisan Nasional (BN) di pemerintahan.
Ada 222 kursi di Majelis Rendah. Di GE14, PH memenangkan 113 kursi. Saat itu partai-partai koalisinya adalah PKR, DAP, Amanah dan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu).
BN meraih 79 kursi sedangkan PAS meraih 18 kursi. Dua belas kursi dimenangkan oleh partai lain dan calon independen.
Pemerintahan PH jatuh pada Februari 2020 setelah 22 bulan berkuasa menyusul manuver politik yang dikenal sebagai Gerakan Sheraton, yang membuat Bersatu meninggalkan koalisi.***