"Jika kejahatan agresi tidak dilakukan, tidak akan ada lagi 93.000 insiden kejahatan perang," tegasnya.
Surat Perintah Tangkap Putin
ICPA akan memulai tugasnya untuk mengumpulkan bukti, termasuk foto dan penyadapan komunikasi, baik untuk penyelidikan nasional yang sedang berlangsung oleh lima negara Eropa termasuk Ukraina dan juga untuk pengadilan di masa mendatang.
Kyiv telah mendorong pengadilan agresi khusus sejak penemuan ratusan mayat setelah pasukan Rusia mundur dari kota Bucha, dekat ibu kota Ukraina pada April 2022.
Baca Juga: Rusia Tarik Keluar Pasukan dari Kherson, Ukraina Waspada
ICC yang berbasis di Den Haag juga sudah mengeluarkan surat perintah penangkapan kejahatan perang untuk Presiden Rusia Vladimir Putin atas dugaan deportasi paksa anak-anak Ukraina.
Tetapi, aturan pengadilan tidak mengizinkannya untuk menuntut Rusia atas kejahatan agresi "kepemimpinan", yang didefinisikan oleh Statuta Roma pendiri ICC sebagai serangan satu negara terhadap negara lain yang melanggar piagam PBB.***