Nelayan Kepri Keluhkan Maraknya Penggunaan Pukat dan Cantrang

- 8 September 2022, 17:05 WIB
Nelayan tradisional di Provinsi Kepri mengeluhkan maraknya aktivitas pukat trawl dan cantrang di perairan Bintan.
Nelayan tradisional di Provinsi Kepri mengeluhkan maraknya aktivitas pukat trawl dan cantrang di perairan Bintan. /kepripost.com/

KEPRI POST - Nelayan tradisional di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengeluhkan maraknya aktivitas pukat trawl dan cantrang di perairan Bintan. Keluhan itu sempat disuarakan para nelayan yang tergabung dalam Forum Ormas Nelayan dan OKP se-Bintan saat aksi ke DPRD dan Pemkab Bintan.

Maraknya aktivitas pukat trawl dan cantrang hingga ke wilayah tangkapan nelayan tradisional di perairan Bintan tersebut berdampak terhadap hasil tangkapan nelayan lokal.

Para nelayan meradang, karena penggunaan pukat trawl dan cantrang tersebut juga merusak ekosistem bawah laut dan terumbu karang yang selama ini menjadi rumah bagi perkembangbiakan ikan-ikan.

Baca Juga: 1.200-an Calon Petugas Regsosek BPS Batam Lolos Seleksi Administrasi, Ini Daftar Namanya

Menanggapi keluhan tersebut, Pemkab Bintan membentuk Forum Koordinasi Pengawasan dan Pengamanan Perikanan Wilayah Bintan.

Forum koordinasi itu akan bertugas untuk menertibkan segala larangan dalam penangkapan ikan guna melindungi nelayan-nelayan tradisional dalam mencari penghidupan di lautnya sendiri.

"Wilayah Bintan yang lebih 90 persen adalah perairan ini merupakan kekayaan tersendiri dan harus dapat dimanfaatkan untuk masyarakat Bintan dengan berazaskan kelestarian," kata Plt Bupati Bintan, Roby Kurnawan, Selasa 6 September 2022.

Baca Juga: Awas, Batam Macet! Hari Ini Serikat Pekerja Demo Tolak Kenaikan BBM

Forum ini beranggotakan perwakilan dari berbagai instansi terkait. Di antaranya PSDKP Kepri, Dinas Perikanan dan Kelautan Kepri, KSOP Kelas III Kijang, Wings Udara I, KPLP Tanjunguban, Polairud Polres Bintan, OPD Teknis Bintan, Camat se Bintan, Danramil, hingga DanPos AL se-Bintan.

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x