Jalan Provinsi Banyak Rusak dan APBD Defisit, Gubernur Ansar Justru Jalan-Jalan ke Turki

- 16 Oktober 2022, 17:16 WIB
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam sebuah kegiatan di Kota Batam, Selasa 21 Juni 2022.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam sebuah kegiatan di Kota Batam, Selasa 21 Juni 2022. /Humas Kepri

KEPRI POST - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad kembali melakukan perjalanan ke luar negeri untuk memenuhi undangan dalam sebuah acara yang berlangsung di Istanbul, Turki. Acara pelatihan tentang capacity development itu digelar selama 8 hari, dari tanggal 15 sampai 22 Oktober 2022.

Ini merupakan kunjungan ke luar negeri kesekian kalinya bagi Gubernur Ansar setelah sebulan lalu melakukan perjalanan ke Phuket, Thailand dan sebelumnya ke Singapura.

Seringnya Gubernur Ansar melakukan perjalanan ke luar negeri tersebut mendapat sorotan masyarakat. Karena dianggap tidak ada kepentingan daerah serta kurang memberikan manfaat maupun dampak positif bagi masyarakat.

Baca Juga: Ditambal Tanah, Jalan Berlubang Tanjungpiayu Batam Makin Becek

Perjalanan ke luar negeri ini juga dinilai tidak tepat, di tengah kondisi keuangan daerah yang tengah mengalami defisit dan menumpuknya persoalan di masyarakat, salah satunya terkait jalan provinsi di Batam yang banyak rusak dan berlubang.

"Perjalanan ke luar negeri menurut saya tidak tepat untuk saat ini, karena kesannya tidak peduli dengan kondisi keuangan daerah yang sedang defisit. Gubernur harusnya lebih fokus pada pembangunan yang lebih prioritas dan penghematan, bukan jalan-jalan ke luar negeri yang menghabiskan anggaran," kata Adrian, warga Seibeduk, Kota Batam, Minggu, 16 Oktober 2022.

Perjalanan Gubernur Ansar ke luar negeri tersebut menyedot anggaran daerah yang tidak sedikit, karena biayanya ditanggung oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) daerah.

Pantauan KepriPost.com di situs pemesanan tiket Traveloka, biaya untuk tiket perjalanan dari Jakarta ke Istambul, Turki dengan maskapai Emirates mencapai Rp32,3 juta per orang untuk sekali jalan. Sehingga tiket pulang pergi (pp) lebih dari Rp64 juta per orang. Sekali lagi, ini baru tiket pesawat Jakarta ke Istambul per orang, yang anggaranya diambil dari APBD Kepri.

Baca Juga: Warga Batam di Seibeduk Keluhkan Jalan Gelap Tanpa Lampu Penerang

Kondisi keuangan Pemprov Kepri saat ini mengalami defisit sekitar Rp351 miliar. APBD Perubahan (APBD-P) 2022 Kepri diproyeksi Rp3,828 triliun, sedangkan pendapatan daerah Rp3,477 triliun.

Defisitnya keuangan daerah tersebut tergambar dari Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang diserahkan Gubernur ke DPRD Kepri pada 15 Agustus 2022.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sendiri juga menyindir para pejabat yang sering bepergian ke luar negeri saat kondisi negara sedang terdampak krisis global.

Ia mengingatkan para pejabat menerapkan efisiensi dalam tugas-tugasnya, terutama bagi yang sering plesiran ke luar negeri, karena dia pergi menggunakan anggaran uang rakyat.

Baca Juga: KPU Loloskan 9 Parpol Jadi Peserta Pemilu 2024 Tanpa Verifikasi Faktual, Ini Daftarnya

"Saya diundang luar negeri mungkin setahun bisa lebih dari 20 undangan, saya datang paling dua atau tiga. Betul-betul saya rem ini ada manfaat konkret enggak sih. Karena juga keluar uang kita keluar (negeri) itu," kata Presiden pada Kamis, 29 September 2022.

Sementara itu terkait banyaknya jalan provinsi yang rusak dan berlubang di Batam, Adrian mengungkapkan beberapa titik yang perlu mendapat perhatian serius dari gubernur.

Ia mencontohkan jalan raya S Parman di Tanjungpiayu, Seibeduk, tepatnya di depan Perumahan Bukit Barelang yang rusak dan terdapat lubang besar yang sangat membahayakan pengendara yang melintas.

Begitu juga kerusakan jalan di seputaran GMP, Kelurahan Duriangkang, yang sudah lama dan tak kunjung diperbaiki. Kerusakan jalan di kawasan ini selalu menjadi langganan macet dan kemacetannya akan semakin panjang saat hujan atau jam-jam sibuk berangkat kerja maupun berangkat sekolah.

"Jalan di u-turn Bukit Kemuning depan Bukit Sentosa juga perlu segera ditangani. Sepanjang jalan S Parman juga masih banyak jalan berlubang dan bergelombang yang membutuhkan perhatian. Ini yang semestinya diprioritaskan Pak Gubernur, karena menyentuh langsung pada kepentingan masyarakat," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah