Kepulauan Riau Tuan Rumah GTRA Summit 2023, Ada 5.000 Rumah Nelayan Bakal Disertifikasi

- 2 Maret 2023, 12:30 WIB
Kepulauan Riau menjadi tuan rumah GTRA Summit 2023, bakal ada 5.000 rumah nelayan disertifikasi di acara itu.
Kepulauan Riau menjadi tuan rumah GTRA Summit 2023, bakal ada 5.000 rumah nelayan disertifikasi di acara itu. /kepripost.com/

KEPRI POST - Kepulauan Riau (Kepri) menyiapkan sebanyak 5.000 rumah nelayan untuk disertifikasi pada penyelenggaraan Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit 2023. Kegiatan ini akan berlangsung pada Agustus mendatang di Karimun. 

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan, awalnya Kepri menganggarkan proses sertifikasi bagi 3.000 rumah nelayan pada pelaksanaan GTRA Summit 2023. Jumlah ini kemudian bertambah menjadi 5.000 rumah nelayan.

Selain sertifikasi ribuan rumah nelayan, Kepulauan Riau juga menyiapkan rangkaian agenda pada pelaksanaan GTRA Summit 2023. Di antaranya pameran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) atau UMKM Expo.

"Ada juga rehabilitasi mangrove, pemberian asuransi BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan, hingga kerjasama pelatihan tenaga kerja di bidang kelautan," ujar gubernur didampingi Bupati Karimun Aunur Rafiq di Jakarta, Selasa 28 Februari 2023.

Baca Juga: Kepulauan Riau Targetkan 1,2 Juta Kunjungan Wisman Selama 2023

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menerima kunjungan Gubernur Kepri dan Bupati Karimun yang membicarakan kesiapan GTRA Summit 2023. Selain kesiapan GTRA Summit 2023, kesempatan tersebtu juga dimanfaatkan gubernur untuk meminta Menteri Sakti Wahyu untuk menerbitkan izin Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL) bagi rumah-rumah nelayan di Kepri.

Menurut gubernur, Menteri Sakti Wahyu memberikan lampu hijau atas usulan Kepri untuk menerbitkan izin KKPRL bagi rumah-rumah nelayan. Ia menilai terbitnya KKPRL ini penting bagi masyarakat nelayan Kepri yang tinggal di atas ruang laut. 

"Kita tidak bisa mencegah masyarakat yang tinggal di atas ruang laut, Karena daerah kita ini berbasis kepulauan dan kelautan. Makanya, kita berusaha agar bagaimana masyarakat kita tetap bisa tinggal di atas ruang laut, tapi tidak ada aturan hukum yang dilanggar,” katanya.

Baca Juga: Nelayan Batam Pasang Kelong Berburu Ikan Dingkis, Hidangan Khas Imlek yang Dipercaya Bawa Hoki

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x