Network
KEPRI POST - Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal menghadiri pembukaan Gugus Tugas Reformasi Agraria (GTRA) Summit 2023 di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa, 29 Agustus 2023. Pada hari yang sama, Jokowi lebih memilih untuk hadir di Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah.
Ketidakhadiran Jokowi di GTRA Summit 2023 Karimun disampaikan langsung oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, sehari sebelumnya. Sebagai pengganti, hadir Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri ATR/ BPN, Hadi Tjahjanto.
"Bapak Presiden ada alasan tertentu, sehingga beliau tidak bisa hadir,” ujar Ansar.
Baca Juga: 4 Isu Jelang Kedatangan Presiden Jokowi di GTRA Summit 2023 Karimun
Di GTRA Summit 2023 Karimun, rencananya Presiden Jokowi akan membagikan sejumlah sertifikat tanah, seperti sertifikat kawasan cagar budaya Pulau Penyengat Tanjungpinang dan Kerajaan Melayu di Lingga.
Selain itu juga ada pembagian sertifikat Barang Milik Daerah (BMD) yang terdiri dari sertifikat PSU, dan Sertifikat Hak Pakai Coastal Area, Kabupaten Karimun. Kemudian, sertifikat Barang Milik Negara (BMN) BMKG, dan sertifikat kawasan Investasi – Batam Bintan.
GTRA Summit 2023 di Karimun mengusung tema 'Transformasi Reforma Agraria, Mewujudkan Kepastian Hukum, Keberlanjutan Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat'.
Tema itu mengangkat empat isu penting, yakni pertama, penguatan skema legalisasi aset untuk pemukiman di atas air, pulau–pulau kecil, dan pulau kecil terluar. Kedua, resolusi penyelesaian konflik agraria yang terkait dengan kewenangan lintas sektor (BUMN/BUMD, BMN, kawasan hutan, pertambangan, transmigrasi dan tata ruang).
Ketiga, arah kebijakan penyelesaian permasalahan tanah transmigrasi dan percepatan pemenuhan target sertifikat tanah transmigrasi. Keempat, percepatan redistribusi tanah yang bersumber dari pelepasan kawasan hutan.
Batal hadir di GTRA Summit 2023 Karimun, Jokowi justru terlihat dalam acara Muktamar Sufi Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah. Di acara itu juga ada dua bakal calon presiden (capres), yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Muktamar Sufi Internasional tersebut menghadirkan 73 sufi dari 38 negara. Acara ini dipimpin oleh Anggota Wantimpres yang juga seorang ulama internasional Habib Luthfi bin Yahya.***
