Gas Elpiji 3 Kg Langka di Batam, Siang Datang Malam Sudah Habis

- 2 Oktober 2023, 13:30 WIB
Gas elpiji 3 kg langka di Batam dalam beberapa hari terakhir, siang datang malamnya sudah pada habis.
Gas elpiji 3 kg langka di Batam dalam beberapa hari terakhir, siang datang malamnya sudah pada habis. /Ade Parhan/Pikiran Rakyat Garut/

KEPRI POST - Kelangkaan gas elpiji 3 kg kembali terjadi di Batam dalam beberapa hari terakhir. Kondisi ini membuat warga panik dan berebut untuk membeli saat gas subsidi tersebut datang.

Di beberapa pangkalan, gas elpiji 3 kg hanya hitungan jam setelah datang, langsung habis. Masyarakat langsung berduyun-duyun datang ke pangkalan untuk mendapatkan gas.  

Kelangkaan gas elpiji 3 kg ini juga membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) meradang. Pasalnya, mereka semakin kesulitan untuk memperoleh gas.

Baca Juga: Rencana Pembelian LPG 3 KG Wajib Tunjukkan KTP, Pertamina Tunggu Aturan dari Pemerintah Pusat

"Begitu tiba di pangkalan, nggak perlu lama, hanya beberapa jam saja gas melon langsung diserbu. Siang datang, kadang sore atau malam sudah habis," kata Tiur, pedagang warung di wilayah Tanjungpiayu, Kecamatan Seibeduk, Senin 2 Oktober 2023.

Tidak hanya di wilayah Tanjungpiayu, pelaku UMKM dan rumah tangga di wilayah Batuaji, Sagulung, hingga Batam Center juga mengeluhkan kelangkaan gas melon.

Sejak pekan lalu sebagian besar warga sudah merasakan makin sulitnya untuk mendapatkan pasokan gas melon. Reni, warga Perumahan Cendana, Batam Center misalnya, mengaku sudah tiga hari berkeliling ke sejumlah pangkalan gas.

Namun sejumlah pangkalan tersebut kondisinya serupa, sama-sama tak ada stok gas melon. Pangkalan tersebut hanya mendapatkan jatah pengiriman sekali dalam seminggu dan begitu datang langsung habis.

Baca Juga: Picu Perdebatan, Pemberlakuan Konversi Kompor LPG ke Listrik Ditunda

"Untuk memenuhi kebutuhan warga sekitar pangkalan saja masih kurang, makanya cepat-cepatan, siapa cepat ia dapat," katanya.

Menurut Reni, beberapa warga terpaksa harus membeli gas melon di warung-warung, karena stok di pangkalan habis semua. Konsekuensinya, mereka harus membayar harga lebih mahal.

"Sebenarnya rugi juga sih kalau beli di warung, harganya paling murah Rp23 ribu. Selisih harga ini, kalau terus menerus, tentunya sangat memberatkan bagi ibu-ibu rumah tangga," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam, Gustian Riau mengaku sudah mengetahui terjadinya kelangkaan gas melon dalam beberapa hari belakangan. Menurutnya, hal itu salah satunya karena sistem transportasi yang buruk.

"Transporter yang bawa gas ke Batam itu yang menunjuk adalah Pertamina. Sepertinya ada sistem yang keliru, sehingga selalu ada keterlambatan pasokan gas elpiji 3 kg," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah