Sambut Audiensi PRMN, KPU Harap Media Arus Utama Tangkal Hoaks di Medsos

1 Agustus 2022, 21:15 WIB
Sambut audiensi Pikiran Rakyat Media Network (PRMN), KPU berharap media arus utama dan jaringannya menangkal hoaks di medsos. /Pikiran Rakyat/

KEPRI POST - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berharap media arus utama dan jaringannya dapat mengimbangi berita yang diproduksi di media sosial, terutama menangkal hoaks dan konten negatif.

Harapan itu disampaikan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) saat menerima audiensi Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) di Gedung KPU RI, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2022.

Anggota KPU Yulianto Sudrajat dan August Mellasz menyambut baik audiensi PRMN yang merupakan media berjaringan terbesar di Indonesia.

Indonesia, kata Yulianto, dapat belajar dari maraknya informasi dan berita tanpa verifikasi berisi ujaran kebencian, SARA, dan hoaks di platform media sosial pada Pemilu 2019.

Baca Juga: Daftar 10 Negara Wisman Terbanyak Kunjungi Kepri Januari-Juni 2022

"Saat ini siapapun dapat memproduksi berita atau postingan dan menyebarkannya tanpa verifikasi ke semua medsos," ujarnya.

Menurut Yulianto, KPU sulit mencegah hal tersebut, sehingga perlu kolaborasi dengan media arus utama untuk menjernihkan informasi.

Sementara gelombang informasi yang dikotori hoaks dan konten negatif merusak pikiran banyak orang dan menimbulkan efek merusak yang luar biasa di dunia nyata.

"Bahkan Dewan Pers pun tidak bisa menjangkau konten-konten disinformasi atau konten menyesatkan milik perseorangan (di medsos) ini," kata Yulianto yang merupakan Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah periode 2018-2023.

Baca Juga: OJK Catat 160 Ribu Warga Batam Terjerat Pinjaman Online, Begini Cara Bedakan yang Legal dan Ilegal

Dalam kacamata lebih luas, Yulianto melihat bahwa persoalan hoaks, konten negatif, dan berita menyesatkan berkaitan erat dengan kedaulatan komunikasi di Tanah Air.

Kedaulatan komunikasi, kata Yulianto, sebuah kondisi di mana negara pun kesulitan untuk melawan, karena ruang informasi digital penuh unggahan-unggahan yang ada di media sosial.

Sementara itu, hanya undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) yang mampu menjangkau, tapi itu pun masuk delik aduan.

Meskipun Kementerian Kominfo sudah men-takedown hoaks, ujaran kebencian, isu SARA, dan konten negatif setiap harinya, namun masih terus saja bermunculan.

Baca Juga: RESMI! Ketua DPD Partai Demokrat Kepri Mengundurkan Diri, Penyebabnya Ketua DPC Kota Batam

"Efeknya bisa bermacam-macam, seperti polarisasi antara masing-masing pendukung pasangan calon hingga terjadinya disintegrasi bangsa," jelasnya.

Yulianto juga berharap media-media besar berjaringan seperti PRMN bisa mengonsolidasikan portal-portal online berbasis internet menjadi sebuah kekuatan media baru.

"Untuk mengangkal pemberitaan negatif di media sosial," tegasnya.

Sementara itu Anggota KPU August Mellasz membahas generasi milenial yang merupakan salah satu pemilih dan aset terbesar dalam pemilu.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja di PT Excelitas Batam Agustus 2022

Namun ia melihat bahwa generasi milenial saat ini lebih banyak terbuai oleh informasi di media sosial yang tidak konstruktif.

Sementara generasi milenial juga tidak hanya di Jakarta saja, namun tersebar hingga seluruh pelosok Tanah Air.

"Padahal di daerah-daerah banyak potret anak muda yang selama ini tidak tercover dan mereka sangat penting untuk Pemilu 2024," katanya.

Kepala Biro Pikiran-Rakyat.com Jakarta Aldiro Syahrian mengatakan bahwa kolaborasi menjadi salah satu kunci untuk melawan konten negatif dan informasi liar di media sosial.

Baca Juga: Mitsubishi Luncurkan New Colt L300, Sematkan Mesin Spesifikasi Tinggi

PRMN dengan kekuatan jaringan dengan 700 media serta memiliki ratusan akun media sosial berkomitmen untuk menciptakan ruang digital yang beretika sekaligus menjernihkan informasi.

PRMN juga mempunyai komitmen dalam membangun generasi muda berwirausaha melalui jaringan media yang terverifikasi.

Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat dengan judul "Bertemu Pimpinan KPU, PRMN Tekankan Pentingnya Keikutsertaan Pemilih Muda di Pemilu 2024".***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler