Dialog Kebudayaan Meriahkan Hari Pers Nasional 2023

8 Februari 2023, 10:05 WIB
Dialog Kebudayaan PWI Pusat di Hotel Santika Dyandra Medan turut memeriahkan kegiatan Hari Pers Nasional 2023. /kepripost.com/kusno/

KEPRI POST - Dialog Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat digelar di Hotel Santika Dyandra Medan, turut memeriahkan kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 mulai 7 sampai 12 Februari 2023.

Sebanyak 10 kepala daerah penerima Anugerah Kebudayaan dari organisasi wartawan ini hadir selaku narasumber. Dalam pertemuan pada Rabu 8 Februari 2023, Ketua PWI Pusat Atal S Depari mengatakan bahwa penghargaan atas budaya merupakan wujud dari sebuah bangsa yang beradab.

Maka dari itu, peran pers dalam menjaga serta memelihara kebudayaan juga diperlukan, sehingga tidak hanya fungsi lembaga pendidikan dan pemerintah saja, tetapi perlu sinergi dan kolaborasi bersama.

Terkait itu, Atal menyebutkan bahwa pelestarian budaya juga sangat erat hubungannya dengan wartawan di daerah masing-masing.

Baca Juga: Dewan Pers Ingin Implementasi RKUHP Tidak Multitafsir

Karenanya pers sebagai pilar keempat demokrasi tidak melulu soal pengawasan atau kritik terhadap pemerintah atas kondisi masyarakat, namun juga peduli dengan pembangunan daerahnya.

"Pers ada di berbagai aspek kehidupan, sosial, ekonomi, politik dan budaya. Dan kita ini adalah negara Super Power dalam bidang kebudayaan," ujarnya.

Atal menerangkan bahwa Anugerah Kebudayaan PWI Pusat ke-5 ini sebagai bentuk apresiasi kepada sosok bupati/walikota yang sukses menginovasi, menuju pangan yang berswasembada, sandang yang berkepribadian, dan papan yang selaras dengan alam dan lingkungan.

"Itu tema besar kita kali ini,” terangnya.

Baca Juga: Kualitas Demokrasi Menurun, Ketua Dewan Pers: Kami Harus Memperkuat Kembali Freedom of Press

Sementara itu, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu mengatakan bahwa pers tidak seharusnya menyampaikan berita yang hanya seremonial seorang kepala daerah semata.

Padahal, katanya, substansi dari sebuah kegiatan itu jauh lebih penting dan lebih bernilai di mata masyarakat daripada sekadar memberitakan kegiatan seremonial kepala daerah.

"Bicara soal kemerdekaan pers, Pak Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa jangan hanya bicara kebebasan, tetapi harus bertanggung jawab, khususnya untuk kebudayaan,” sebutnya.

Baca Juga: Menghitung Umur Media Cetak di Era Digital

Dengan rasa tanggung jawab, kata Ninik, media harus mampu memelihara keberagaman serta inklusif dalam pemberitaan. Ia berharap kepala daerah yang menerima Anugerah Kebudayaan dari PWI, menentukan mekanisme strategisnya terkait dukungan kepada kebudayaan, sehingga inovasi dapat dikuatkan dengan regulasi.

Adapun 10 kepala daerah yang hadir pada dialog tersebut antara lain Bupati Serdangbedagai Darma Wijaya dan Walikota Medan Bobby Afifi Nasution, penerima penghargaan dari Sumut.

Kemudian ada Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo (Yogyakarta), Bupati Kuningan Acep Purnama (Jawa Barat), Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Malang Muhammad Sanusi (Jawa Timur), dan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona (Lampung). Selanjutnya Bupati Indragiri Hilir Muhammad Wardan (Riau), Bupati Agam Andri Warman (Sumatera Barat), serta Bupati Halmahera Selata Usman Sidik (Maluku Utara) dengan masing-masing inovasinya.***

Editor: Zaki Setiawan

Tags

Terkini

Terpopuler