Munas Konbes NU Desak Pemerintah Hentikan Kekerasan di Rempang Batam

- 19 September 2023, 20:16 WIB
Munas Konbes NU mendesak pemerintah untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Rempang di Kota Batam.
Munas Konbes NU mendesak pemerintah untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Rempang di Kota Batam. /Foto: Tangkapan Layar

KEPRI POST - Kekerasan di Pulau Rempang, Kota Batam, menjadi salah satu pembahasan di Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2023. Munas berlangsung di Gedung Serbaguna Kompleks Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta dan berakhir pada Selasa, 19 September 2023.

Dalam rekomendasinya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak pemerintah menghentikan kekerasan terhadap warga Rempang terkait pemanfaatan lahan untuk proyek pembangunan.

"Penggunaan pendekatan keamanan dan kekerasan dalam sengketa tanah rakyat harus dihentikan," ujar Ketua Komisi Rekomendasi, KH Ulil Abshar Abdalla.

Baca Juga: Sikapi Kasus Rempang Batam, PBNU Dorong Pemerintah Perbaiki Pola Komunikasi

Ulil mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi tidak boleh dicapai dengan melanggar hak-hak rakyat kecil atau menindas masyarakat. Menurutnya, pembangunan hanyalah sarana, sedangkan tujuannya adalah manusia itu sendiri.

"Karena itu, kemaslahatan manusia harus menjadi pertimbangan pokok," katanya.

Maka dari itu, PBNU mendorong semua pihak untuk menahan diri, baik pemerintah maupun masyarakat, dengan memperkuat musyawarah mufakat. Sehingga tidak ada hak-hak yang diciderai dan investasi tidak mengorbankan rakyat kecil.

Kepada masyarakat Rempang, Kecamatan Galang, Kota Batam, PBNU mengajak untuk bersabar dan terus berdoa kepada Allah SWT. Sehingga tercapai solusi terbaik yang membawa maslahat bagi semua pihak.

Baca Juga: Menteri Bahlil Lahadalia Selesaikan Konflik Rempang Eco City, Warga Tidak Digusur, Tapi Digeser

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas juga mengingatkan aparat keamanan tidak bertindak represif terhadap masyarakat. Terutama berkaitan dengan proyek strategis nasional.
 
"Ini selalu saya ingatkan, jangan malah menggunakan pendekatan-pendekatan yang represif kepada masyarakat," ujarnya.

Keputusan Bernas dan Penting

Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyatakan kepuasannya terhadap Munas dan Konbes yang digelar dua hari, sejak 18 September 2023.

Menurutnya, Munas yang menghadirkan pengurus wilayah di seluruh Indonesia tersebut telah menghasilkan keputusan-keputusan yang bernas dan penting bagi kemajuan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Turun ke Rempang, Menteri Bahlil Temui Warga dan Salat Magrib di Kampung Melayu

"Alhamdulillah Musyawarah Nasional dan Konbes kita telah menghasilkan peutusan keputusan yang bernas dan berkualitas," ujarnya.

Gus Yahya menjelaskan, Munas Alim Ulama adalah wadah yang sangat berharga untuk mendiskusikan isu-isu keagamaan dan sosial yang kompleks. Keputusan yang dihasilkan dalam forum ini mencerminkan pemikiran mendalam dan pertimbangan yang matang dari para ulama NU.

"Semoga ini semua menjadi sumbangan yang berarti dari kita kepada umat, kepada rakyat, kepada bangsa dan negara, kepada kemanusiaan," ujarnya.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x