Belajar dari Gulung Tikarnya Startup Busana Indonesia Shopious, Gagal Saing Dengan E-Commerce Bakar Duit

- 11 Agustus 2022, 16:10 WIB
/istimewa

Baca Juga: Prediksi Industri Teknologi Indonesia ke depan dan Transformasi Digital Dunia Kerja

Posisi Shopious di antara perusahaan rintisan lainnya memang tergolong lebih muda, jika disandingkan dengan, misalnya, Tokopedia yang telah berdiri sejak 17 Agustus 2009 dan Bukalapak pada 10 Januari 2010.

Apabila ditinjau dari segi tingkatan perusahaan rintisan, maka kemungkinan besar Shopious tengah berada pada tingkatan cockroach.

Hal ini karena karakteristik dari perusahaan rintisan dengan tingkat cockroach adalah perusahaan baru saja dirintis dan memiliki motivasi yang besar dalam berupaya mempertahankan perusahaannya.

Sebagaimana Shopious berupaya mempertahankan perusahaannya melalui dana yang diperoleh dari pelanggan yang menggunakan jasa Shopious.

Baca Juga: Daftar Skill Utama yang Dibutuhkan Industri Digital, Simak Cara Menguasainya

Akan tetapi, upaya tersebut ternyata belum cukup untuk mempertahankan perusahaan di tengah persaingan yang begitu ketat, terutama iklim persaingan yang disebut-sebut “berani membakar uang”.

Menghadapi persoalan tersebut, maka perusahaan dalam tingkat cockroach perlu menarik angel investor untuk menjadi pemodal pada tahap awal suatu perusahaan rintisan didirikan agar dapat berkembang dan bersaing dengan perusahaan rintisan lainnya.

Apabila Shopious telah berada pada tingkat ponies juga masih berhadapan dengan persoalan investor. Akan tetapi, pada tingkatan tersebut perusahaan rintisan dinilai telah berhasil mempertahankan perusahaan.

Baca Juga: Pemerintah Akan Bina 150 startup founders Baru di Batam dan Pekanbaru Menjadi Unicorn

Halaman:

Editor: Danisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah