Network
KEPRI POST - Kebakaran terjadi di SMAN 1 Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa, 18 Oktober 2022 dini hari. Kobaran api di sekolah yang berada di Sekupang tersebut menjalar hingga ke kantin.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di SMAN 1 Batam tersebut, namun satu blok kantin sekolah hangus.
Kapolsek Sekupang Kompol Yudha Suryawardana membenarkan informasi kebakaran di SMAN 1 Batam tersebut, namun sudah berhasil dipadamkan. Sebanyak tiga unit mobil damkar diturunkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api.
Baca Juga: Breaking News: PT PCI Batam di Kawasan Industri Panbil Terbakar
"Kami mendapat laporan kebakaran dari warga sekitar pukul 23.30 WIB (Senin, 17 Oktober 2022 malam) dan unit patroli bersama Reskrim Polsek Sekupang langsung menuju TKP," ujarnya.
Menurut Yudha, api diduga berasal dari area kantin sekolah. Peristiwa kebakaran itu berlangsung tidak lama dan api tidak merembet ke ruang-ruang lainnya.
Petugas pemadam kebakaran dan warga akhirnya berhasil memadamkan api.
"Sekitar pukul 00.30 WIB, api akhirnya berhasil dipadamkan," ujarnya.
Baca Juga: Contoh Soal Ujian Ilmu Ekonomi Untuk Siswa SMA Kelas X saat UTS dan UAS
Kebakaran itu diketahui pertama kali oleh penjaga sekolah, Sunaryo. Menurutnya, awalnya ia hanya mendengar suara letupan-letupan kecil.
Curiga dengan bunyi letupan yang tak biasa, ia lalu mencari sumber suara tersebut yang kemudian diketahui berasal dari kantin sekolah.
"Saat ke kantin, saya melihat api sudah membesar," katanya.
Baca Juga: Waspadai Penipuan Mengatasnamakan Bea Cukai Lewat Online Shop
Warga sekitar, Riadi juga mengatakan bahwa kebakaran yang berlangsung hingga dini hari tersebut terjadi di kantin sekolah.
"Ada sedikit insiden kebakaran di kantin. Alhamdulillah api berhasil dipadamkan, berkat kerjasama teman-teman di sekolah dan Tim Pemadam Kebakaran Kota Batam," katanya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Batam Raja Azman yang turun ke lokasi menduga kebakaran dipicu korsleting listrik. Ia menyarankan pihak sekolah untuk membenahi instalasi listrik, terutama di kantin sekolah, agar peristiwa tersebut tidak terulang.***
