Network
KEPRI POST - Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Agung bersama Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batam berhasil menangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Tenggara (DPRD Sulteng), Yahdi Basma. Buron yang sudah hampir setahun itu diamankan petugas di kawasan Sekupang pada Senin, 13 Maret 2023.
Kajari Kota Batam, Herlina Setyorin menjelaskan bahwa anggota DPRD Sulteng Yahdi Basma menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) usai tersangkut kasus pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Ia divonis 10 bulan penjara dan denda Rp300 juta.
"Berdasarkan putusan Mahkamah Agung, yang bersangkutan dinyatakan sah dan terbukti bersalah melakukan pencemaran nama baik," kata Herlina terkait penangkapan anggota DPRD Sulteng Yahdi Basma di Batam, Selasa 14 Maret 2023.
Kasus yang terjadi pada Yahdi Basma bergulir pada 2019 silam. Ia dilaporkan Longki Djanggola yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tengah ke Polda setempat.
Baca Juga: Kecelakaan Kerja di Galangan Tanjunguncang, Kadisnaker Batam: Pengawasan K3 di UPT Disnaker Kepri
Laporan itu terkait unggahan Yahdi Basma di media sosial. Anggota DPRD Provinsi Sulteng dari Partai NasDem itu menuding Longki Djanggola membiayai aksi people power di Sulteng.
Yahdi sendiri masih tetap berstatus sebagai Anggota DPRD Sulteng, meski tak lagi melaksanakan tugasnya sebagai anggota dewan.
Herlina menjelaskan, Yahdi bersikap kooperatif dan tidak melakukan perlawanan saat proses penangkapan. Kejari Palu menetapkan kader Partai NasDem itu sebagai DPO sejak 23 Maret 2022.
"Yang bersangkutan segera kami terbangkan ke Jakarta setelah tadi malam kami titipkan ke Polsek Batu Ampar," jelasnya.***
