Ketua majelis tinggi parlemen Rusia Valentina Matviyenko mengatakan bahwa jika hasil referendum menguntungkan, Moskow dapat mempertimbangkan penggabungan empat wilayah Ukraina itu ke Rusia pada 4 Oktober 2022.
Sementara itu pemerintah Ukraina dan negara-negara Barat mencela referendum tersebut dan menganggapnya sebagai referendum palsu.
Baca Juga: Lowongan Kerja 2022 Crew Kapal Pelni untuk Dokter Kapal
Ukraina telah berulang kali memperingatkan bahwa pencaplokan wilayah baru oleh Rusia akan menghancurkan setiap peluang pembicaraan damai, selama tujuh bulan setelah Rusia melancarkan invasi ke negara itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB melalui video dari Kyiv bahwa upaya Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina akan berarti tidak ada lagi yang perlu dibicarakan dengan Presiden Rusia.
Referendum itu mengacu pada buku pedoman Kremlin yang dikenal untuk ekspansi teritorial dan aksi militer yang lebih agresif. Pada tahun 2014, pihak berwenang Rusia mengadakan referendum serupa di Semenanjung Krimea Ukraina, di bawah pengawasan ketat pasukan Rusia. Berdasarkan pemungutan suara, Rusia mencaplok Krimea.***