Contoh Khutbah Idul Adha Yang Singkat, Jelas, Padat dan Menyentuh Hati Tentang Kurban

- 5 Juli 2022, 08:58 WIB
Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi Idul Adha 2022, Hukum Patungan atau Iuran Hewan Kurban sesuai Syariat Islam.
Teks Khutbah Jumat Terbaru Edisi Idul Adha 2022, Hukum Patungan atau Iuran Hewan Kurban sesuai Syariat Islam. /pixabay.com/Quangprada

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ (3 x)

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِعَفْوِهِ تُغْفَرُ الذُّنُوْبُ وَالسَيِّئَاتُ، وبكرَمِه تُقبَل العَطايا والقُربَات، وبلُطفِه تُستَر العُيُوب والزَّلاَّت، وبلُطفِه تُستَر العُيُوب والزَّلاَّت ، وَأَشْهَدُ أّنْ لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. (أَمَّا بَعْدُ). فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَأَحَثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ


Saudara-saudara sekalian yang dimuliakan Allah Swt.

Ibadah di bulan Dzulhijjah dan hari Iduladha merupakan anugerah berharga bagi umat Muslim. Kita, pada hari ini, bertemu dengan hari Idul adha 1443 H. Ini adalah karunia Allah Swt. yang kita dapatkan. Maka, mari kita sambut anugerah itu dengan memperbanyak takbir, tahmid, dan tahlil hingga berakhirnya hari-hari tasyrik, yaitu pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Ibadah-ibadah di hari Idul adha, baik itu ibadah haji, salat hari raya dan ibadah kurban menjadi mata rantai penyambung ajaran Islam dengan risalah para nabi sebelum Rasullah saw, terutama Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Sebagai contoh, firman Allah Swt:

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. (Qs al-Hajj: 27)

Ayat ini menjadi salah satu bukti mata rantai ketersambungan sejarah dan agama antara kita dengan Nabi Ibrahim a.s. Hanya saja, merasa bahagia dan bangga dengan adanya mata rantai agama itu tidak cukup. Kita juga perlu menerjemahkan nilai-nilai perjuangan Ibrahim a.s. di ruang nyata. Dari kisah Nabi Ibrahim kita bisa belajar banyak hal, antara lain tentang Keyakinan dan Optimisme dalam menghadapi tantangan.

وَإِذِ ابْتَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ رَبُّهُ بِكَلِمَاتٍ فَأَتَمَّهُنَّ ۖ قَالَ إِنِّي جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا ۖ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۖ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِي الظَّالِمِينَ

Halaman:

Editor: Danisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah