Network
KEPRI POST - Mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono diduga memanfaatkan jabatannya untuk menjadi broker dan menerima suap dari pengusaha ekspor impor sebagai tanda balas jasa.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengungkap dugaan terhadap mantan Kepala Bea Cukai yang memanfaatkan jabatannya untuk menjadi broker dan menerima suap pengusaha ekspor impor tersebut.
"Diduga memanfaatkan posisi dan jabatannya tersebut untuk bertindak sebagai broker dan juga memberikan rekomendasi bagi para pengusaha yang bergerak di bidang ekspor impor, sehingga dapat dipermudah dalam melakukan aktivitas bisnisnya," katanya, Jumat 7 Juli 2023.
Baca Juga: KPK Geledah Rumah Eks Kepala Bea Cukai Makassar di Grand Summit Batam, Bawa Bukti Dua Koper
Menurut Alexander, tindakan Andhi Pramono tersebut berlangsung dalam rentang waktu 10 tahun, dari 2012 hingga 2022. Saat itu ia menduduki sejumlah posisi, mulai dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), pejabat eselon III di Dirjen Bea dan Cukai, hingga Kepala Bea Cukai Makassar.
Sebagai broker, KPK menduga Andhi menjadi penghubung antar-importir untuk mencarikan barang logistik yang dikirim dari wilayah Singapura dan Malaysia yang di antaranya menuju ke Vietnam, Thailand, Filipina, dan Kamboja.
"Dari tindakannya menjadi broker, AP diduga menerima imbalan sejumlah uang dalam bentuk fee," katanya.
Alex menerangkan, rekomendasi yang diberikan Andhi ke pengusaha ekspor impor itu juga menyalahi aturan kepabeanan dan para pengusaha itu diduga tidak berkompeten untuk mendapatkan izin.
