Kadin Kepri Sindir Kepala Daerah yang Bisanya Hanya Belanjakan Anggaran, Tapi Melempem Menarik Investasi

- 31 Juli 2022, 16:35 WIB
Jalan rusak di kawasan industri Kabil, Kota Batam. Kadin Kepri menyindir kepala daerah yang bisanya hanya belanjakan anggaran, tapi melempem menarik investasi.
Jalan rusak di kawasan industri Kabil, Kota Batam. Kadin Kepri menyindir kepala daerah yang bisanya hanya belanjakan anggaran, tapi melempem menarik investasi. /kepripost.com/kusno

Baca Juga: Fakta Mengejutkan dari Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Bolong Kepala Belakang

Ma'ruf menyindir kepala daerah yang bisanya hanya sekadar membelanjakan anggaran saja. Padahal yang diperlukan adalah bagaimana untuk fokus dan mampu menarik investor dan ini harus dilakukan secara bersama-sama.

Pemerintah dan swasta harus bergandengan tangan untuk mengembalikan sektor industri di Kepri seperti semula, menarik bagi tujuan investasi di Indonesia.

"Semua bisa kalau hanya membelanjakan anggaran saja, tetapi bagaimana mencari investor, ini harus dilakukan bersama-sama. Tak bisa dilakukan dengan ego merasa paling jago, merasa paling bisa hebat," katanya.

Secara khusus Ma'ruf menyinggung Batam yang seharusnya bisa menjadi kawasan yang bisa mendorong pertumbuhan dan minat investasi di Kepri. Menurutnya, Batam bukanlah tempat tujuan wisata, karena konsep awalnya adalah sebagai tujuan investasi.

Baca Juga: 3 Fungsi Github, Sangat Memudahkan Pekerjaan Developer Mendesain Project

"Kalaupun ada pariwisatanya, itu bagian dari pendukung industrinya saja. Batam tak bisa frontal konsepnya diubah ke sektor pariwisata, karena destinasi wisata di Batam itu tidak ada," katanya.

Ma'ruf menyoroti beberapa persoalan yang menghambat pertumbuhan investasi di Batam. Seperti pengembangan pelabuhan yang tak selesai-selesai, ongkos kontainer yang masih mahal, hingga birokrasi yang berbelit.

"Kalau soal FTZ itu saya lihat klasik saja, slogan saja. Faktanya pelabuhan sampai sekarang tak selesai-selesai. Ongkos kontainer masih paling mahal, itu ada monopoli atau kongkalingkong yang tak bisa diselesaikan," katanya.

"Kepri ini jadinya tempat berinvestasi yang mahal. Intinya kalau ingin Kepri, khususnya Batam jadi tempat yang kompetitif untuk berinvestasi, perbaiki birokrasi. Jadikan tempat investasi murah, bukan sebaliknya seperti saat ini, tempat berinvestasi dengan biaya mahal dan berbelit-belit," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah