Kepri Miliki Tanjak Warisan, Dibuat Turun Temurun dan Taat Adab

- 10 November 2022, 08:20 WIB
Tokoh pemuda Sekupang,  Kota Batam, Cris Topan bersama Ketua Ahlul Tanjak Nusantara, Irwan menunjukkan tanjak warisan.
Tokoh pemuda Sekupang, Kota Batam, Cris Topan bersama Ketua Ahlul Tanjak Nusantara, Irwan menunjukkan tanjak warisan. /kepripost.com/Zaki Setiawan

KEPRI POST - Kepulauan Riau (Kepri) memiliki tanjak warisan, perlengkapan busana melayu yang dibuat secara turun temurun dengan aturan dan adab yang kuat.

Tanjak warisan di Kepri ini hanya bisa dibuat oleh mereka yang dinyatakan lulus dalam pelatihan dan mendapatkan sertifikat khusus pembuatan tanjak.

Di Kepri, tanjak warisan ini dibuat oleh para pegiat seni dan budaya melayu yang berhimpun di Pondok Warisan Budaye.

Ketua Ahlul Tanjak Nusantara, Irwan mengatakan bahwa tidak sembarang orang bisa membuat tanjak warisan, karena harus memiliki ilmu yang diajarkan secara turun temurun oleh guru dan taat adab.

Baca Juga: Siswa Wajib Kenakan Baju Melayu Sambut Hari Jadi ke-20 Kepri

Di antara adab yang harus ditaati saat membuat tanjak warisan adalah harus bersih dan menghadap kiblat saat membuatnya.

"Kalau tanjak ini dibuat sesuai ketentuan dan taat adab, maka akan menaikkan aura pemakainya, sehingga terlihat makin gagah dan berwibawa. Jadi tidak sembarang orang bisa membuat tanjak warisan, karena harus tahu ilmunya dan taat adab," katanya, Selasa 8 November 2022.

Tanjak merupakan semacam topi atau penutup kepala yang menjadi simbol kewibawaan masyarakat melayu.

Mahkota dari kain pilihan ini merupakan salah satu perlengkapan busana yang dipakai para pembesar, bangsawan, dan tokoh masyarakat melayu di masa lalu.

Baca Juga: Macam Gerakan Silat, Seni Pertunjukan di Tanah Melayu Kepri

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan tanjak warisan yang khas dan berbagai perlengkapan busana melayu, bisa datang ke galeri Pondok Warisan Budaye.

Galeri Pondok Warisan Budaye ini menempati lokasi di sebuah ruko di kawasan Jodoh River, Kecamatan Batu Ampar, Kota Batam, Provinsi Kepri. Lokasinya mudah ditemukan, berada di Jalan Duyung, samping Morning Bakery Jodoh.

Selain tanjak warisan, di galeri ini juga menjual baju teluk belanga, cekak musang, baju kurung, kain samping, sandal capal, hingga aksesoris khas melayu seperti perisai, keris, dan lainnya.

Irwan yang juga pegiat Pondok Warisan Budaye menerangkan bahwa arti dari tanjak adalah tanah yang dipijak. Dan di setiap daerah, tanjak memiliki ciri khas masing-masing.

Baca Juga: Ini 5 Usaha dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Kepri Selama Triwulan III

"Seperti di Kepri, ciri khasnya adalah tanjak mahkota alam yang memiliki simpul ketupat palas," ujarnya.

Tidak hanya membuat dan memasarkan tanjak warisan dan perlengkapan busana melayu lainnya, pegiat di Pondok Warisan Budaye juga memiliki program edukasi untuk mengenalkan budaya melayu ke sekolah-sekolah.

"Kami terus berusaha untuk mengedukasi generasi muda, terutama anak-anak sekolah agar lebih mengenal budaya tradisional melayu yang terdapat di daerah ini," kata Irwan.

Ketua Yayasan Keluarga Indonesia (Yakin) Maju, Cris Topan mengapresiasi semangat dan kegigihan para pegiat budaya melayu tradisional yang terhimpun di Pondok Warisan Budaye untuk menjaga dan melestarikan budaya daerah.

Baca Juga: Cris Topan Minta Penyelenggara Antisipasi Kerumunan di Job Fair Batam 2022

"Apa yang telah dilakukan kawan-kawan dari Pondok Warisan Budaye ini merupakan aksi nyata dalam menanamkan kecintaan kepada budaya sendiri dalam memperkuat keutuhan NKRI. Merekalah pahlawan-pahlawan Kepri masa kini, berani mandiri, punya prestasi, dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat," ujar tokoh pemuda di Kecamatan Sekupang ini.

Cris Topan berharap pemerintah bisa memperhatikan dan memberikan dukungan bagi upaya-upaya pelestarian budaya melayu di Kepri. Bisa dengan bantuan permodalan, peralatan, ataupun pemasaran agar usaha yang dilakukan para pegiat budaya melayu bisa makin berkembang dan terus berkelanjutan.

"Pemerintah harus mendukung upaya masyarakat dalam melestarikan budaya melayu, agar semakin banyak generasi di daerah ini yang cinta dengan budaya sendiri dan bangga mengenakan busana khas melayu," katanya.***

Editor: Zaki Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah