Network
KEPRI POST - Kasus tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E makin terkuak.
Pelakunya tak lain adalah Mantan Kadiv Propam Polri, Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo dan telah menyeret puluhan personel polisi secara berjamaah.
Para pelaku memiliki peran dan tugas masing masing yang intinya menghilangkan barang bukti dan mengaburkan fakta sebenarnya.
Hal tersebut ditegaskan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers pada Selasa, 9 Agustus 2022 sore.
Baca Juga: Patahkan Skenario Ferdy Sambo, Kapolri: Tidak Ditemukan Fakta Tembak Menembak
"Kemarin terdapat 25 personel yang kami periksa dan saat ini bertambah menjadi 31 personel. Kami juga telah melakukan penempatan khusus kepada empat personil beberapa waktu lalu, dan saat ini bertambah menjadi 11 personil Polri. Terdiri dari 1 bintang dua, 2 bintang satu, 2 Kombes, 3 AKBP, 2 Kompol, dan 1 AKP," ujar Kapolri.
Menurut Kapolri, jumlah tersebut masih dimungkinkan bertambah. Selanjutnya untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan kasus ini, Polri telah melibatkan pihak-pihak eksternal seperti Komnas HAM dan juga Kompolnas selaku pengawas kepolisian.
"Timsus telah melakukan pendalaman terhadap laporan awal kejadian yang dikatakan tembak-menembak antara korban dengan Bharada E di Duren Tiga yang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan. Dan juga dilakukan pemeriksaan di Divpropam Polri dan juga Polda Metro," terangnya.
Baca Juga: Timsus Tetapkan Ferdy Sambo Sebagai Tersangka, Ini Penegasan Kapolri
